Tecnobgt.net – Kelebihan format SVG lebih banyak dibanding JPEG, PNG, maupun GIF. Khususnya jika difungsikan sebagai penampil logo dan icon. Format gambar SVG kini mulai populer dimanfaatkan untuk keperluan desain web dan responsive UI. Berikut merupakan penjelasan lengkap mengenai SVG untuk logo dan icon.
Pengertian SVG
SVG merupakan singkatan dari Scalable Vector Graphic. Format gambar ini memang sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan website yang ada di internet. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh format SVG ini bisa tetap terjaga. Dia tidak akan blur atau pecah, walaupun sudah kita zoom dan perbesar resolusinya sampai maksimal (scalable).
Sejarah SVG
SVG (Scalable Vector Graphic) dibuat oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan sudah dikembangkan sejak tahun 1999. SVG ini mulai dirilis pada tanggal 4 September 2001. Adapun jenis format yang digunakan yaitu berbasis vector. Selain itu, SVG juga menggunakan bahasa markup yang berbasis Extensible Markup Language atau yang biasa disingkat menjadi XML.
Berikut merupakan beberapa versi format SVG untuk logo dan icon yang pernah dirilis:
· SVG 1.0 : dirilis pada tanggal 4 September 2001.
· SVG 1.1 : dirilis pada tanggal 14 Januari 2003.
· SVG 1.1 (Edisi ke-2) : dirilis pada tanggal 16 Agustus 2011.
SVG sebenarnya sudah ada sejak tahun 90-an, namun kenapa populernya baru baru ini? SVG memang sudah dikembangkan sejak tahun 90-an, tapi menurut W3Techs penggunaannya baru populer di tahun 2019 hingga tahun 2021 ini. Penyebabnya ialah karena saat itu SVG masih belum didukung oleh beberapa major web browser. Jadi bisa dibilang penggunaannya masih tergolong sangat jarang.
Sekarang ini SVG sudah mulai populer, karena mereka (para web developer) sudah mulai menyadari keuntungan maupun keunggulan dari SVG untuk kebutuhan web yang sedang mereka kerjakan. Sekarang rata-rata web browser modern dengan versi lebih baru seperti Chrome, Firefox, Edge, Safari, Opera, dll sudah mulai mendukung gambar yang berformat SVG dengan langsung.
Keunggulan format SVG dengan gambar format JPEG, PNG atau GIF, SVG tentu memiliki ciri khas tersendiri. Berikut beberapa keunggulan SVG yang harus Anda ketahui:
· Tidak akan buram atau rusak saat memperbesar.
· Resolusi tidak akan kabur atau rusak setelah diperbesar.
· Kualitas gambar akan tetap sama.
· Ukuran file cenderung lebih kecil.
· Dapat membuat situs web berjalan lebih cepat.
· Cocok untuk desain responsif, karena kualitasnya tetap jernih di semua perangkat.
Itulah beberapa kelebihan format SVG untuk logo dan icon yang bisa diperluas karena berbasis vektor. Gambar seperti JPEG, PNG, atau GIF tidak dapat diskalakan karena didasarkan pada raster.
Nah, berikut ini beberapa alasan mengapa SVG cocok untuk kebutuhan website:
· Gambar SVG tetap jelas di semua perangkat.
· Inspirasi desain web yang responsive.
· Keuntungan SVG dibandingkan gambar JPEG, PNG atau GIF adalah skalabilitasnya. Oleh karena itu, resolusi dapat ditingkatkan tanpa menurunkan kualitas.
· Saat dibuka dari perangkat yang berbeda, kualitas gambar akan tetap sama dan terlihat tajam. Hal ini adalah karena di era digital ini, orang sudah sangat familiar menggunakan berbagai gadget dan perangkat untuk mengakses website di Internet.
Demikian info yang dapat kami share mengenai format SVG untuk logo dan icon. Dengan format SVG, para desainer tidak perlu lagi membuat desain logo dan icon beda ukuran hanya untuk menyesuaikan dengan platform yang berbeda pula. Hal ini tentu akan sangat menghemat waktu dan mempermudah pekerjaan Anda dalam membuat logo dan icon.
